BAB I
Siklus Hidup
Proyek
Pendahuluan
Dalam setiap tahap akan ada karekteristik
tertentu dalam hal besarnya usaha (biaya yang dikeluarkan), tingkat
ketidakpastian, potensi konflik yang ada, potensi risiko yang ada, dan sebagainya.
Dalam hal perkembangan produk, hampir semua orang setuju akan tahap-tahap yang
dilalui. Perkembangan pr oduk biasanya diawali dengan riset dan pengembangan (R
&D), dilanjutkan dengan pembuatan desain, pengenalan ke pasar, pertumbuhan,
matang, penurunan sampai pr oduk tersebut mencapai tahap mati dan tidak diproduksi
lagi. Secara ringkas siklus hidup produk ini bisa diberikan sebagai berikut
1. Riset dan pengembangan (R &D)
Tahap penelitian pasar akan produk yang diinginkan pasar, pembuatan model dan desain, pembuatan produk
Tahap penelitian pasar akan produk yang diinginkan pasar, pembuatan model dan desain, pembuatan produk
2. Pengenalan ke Pasar
Mulai dilempar ke pasar, melihat bagaimana tanggapan pasar terhadap produk baru yang dimunculkan
Mulai dilempar ke pasar, melihat bagaimana tanggapan pasar terhadap produk baru yang dimunculkan
3.Tumbuh
Tahap di mana produk mulai mendapatkan pembelian secara meningkat dari k onsumen.
Tahap di mana produk mulai mendapatkan pembelian secara meningkat dari k onsumen.
4.Matang
Tahap ini ditandai jumlah penjualan yang sudah mencapai maksimumal dan sulit untuk dinaikkan lagi. Ini sebagai kelanjutan dari tahapan tumbuh sebelumnya. Perusahaan tinggal menjaga agar tahap ini bisa berlangsung lama karena penambahan volume penjumlahan tidak mungkin lagi dilakukan.
Tahap ini ditandai jumlah penjualan yang sudah mencapai maksimumal dan sulit untuk dinaikkan lagi. Ini sebagai kelanjutan dari tahapan tumbuh sebelumnya. Perusahaan tinggal menjaga agar tahap ini bisa berlangsung lama karena penambahan volume penjumlahan tidak mungkin lagi dilakukan.
5.Penurunan
Setelah tahap matang berakhir, maka penjualan produk bisanya akan mengalami penurunan (deteriorasi).
Setelah tahap matang berakhir, maka penjualan produk bisanya akan mengalami penurunan (deteriorasi).
6.Mati
Tahapan terakhir adalah ketika produ ktidak lagi dibeli oleh konsumen. Siklus hidup produk akan berakhir, tidak diproduksi lagi. Sesudah itu akan dimulai lagi s iklus hidup ini dengan kegiatan R &D.
Tahapan terakhir adalah ketika produ ktidak lagi dibeli oleh konsumen. Siklus hidup produk akan berakhir, tidak diproduksi lagi. Sesudah itu akan dimulai lagi s iklus hidup ini dengan kegiatan R &D.
Tahapan terakhir adalah ketika produk tidak
lagi dibeli oleh konsumen. Siklus hidup produk akan berakhir, tidak diproduksI lagi.
Sesudah itu akan dimulai lagi siklus hidup ini dengan kegiatan R &D.
Dalam bab ini kita akan melihat bagaimana
siklus hidup atau tahap tahap yang biasa dilalui oleh suatu proyek pada
umumnya. Setiap proyek biasanya akan melewati tahap-tahap yang mempunyai pola
tertentu. Pola itu yang dinama kan s klus hidup proyek. Tahap-tahap itu
dianalogikan dengan apa yang terjadi dalam siklus perkembangan produk. Secara
garis besar tahap-tahap proyek bisa dibagi menjadi:
1. Tahap Konsepsi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
2. Tahap Perencanaan
3. Tahap Eksekusi
4. Tahap Operasi
Konsepsi
Secara umum tahapk onsepsi ini bisa dibagi
menjadi dua bagian yaitu: Inisiasi Proyek dan Kelayakan. Berikut adalah
penjelasan masing masing sub tahap.
1. Inisiasi
Proyek
Proyek dimulai dengan di temukannya suatu
masalah, kesempatan atau kebutuhan oleh user. Dengan kata lain bila user
menemukan ide. Ide bisa berasal dari bagian pemasaran, engineering, manufaktur
ataupun R &D. Sedangkan yang dimaksud user bisa berasal dari organisasi
yang sama ataupun dari luar. Inisiasi adalah titik dimana suatu ide tentang proyek
lahir. Banyak user tahu ada masalah tetapi sulit untuk mengemukakannya. Perlu
dilakukan pengklari fikasian terhadap masalah kemudian memper timbangkan solusinya.
Sebaiknya masalah di formulasikan dalam suatu pernyataan yang jelas, lalu
tujuan penyelesaian masalah i tu diten tukan dan dicari alternatif solusi yang
mungkin.
2. Kelayakan
Proyek
Kelayakan adalah proses investigasi terhadap
masalah dan mengembangkan solusi secara lebih detail apakah penyelesaian
masalah itu cukup mengun tungkan secara ekonomis dan bermanfaat.
Permintaan
Proposal
Permintaan proposal atau Request For Proposal
(RFP) dikirim kepada pihak-pihak yang masuk dalam daftar peserta lelang atau
bidders list yang dipunyai perusahaan atau pihak lain yang berminat. Dalam RFP
ditentukan tujuan proyek, lingkup proyek, spesifikasi performansi, batasan ongkos
dan jadwal, kebutuhan data, jenis kontrak yan g diinginkan (lihat lampiran).
Para kontraktor mengirim proposal sesuai dengan RFP, kemudian user memilih
salah satu sebagai pelaksana utama atau partner.
Proposal
Proyek
Secara ringkas proposal proyek harus
mengandung beberapa pokok isi sebagai berikut:
1. Surat pengantar
2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
3. Bagian Teknis
4. Manfaat Keuntungan yang Akan Diperoleh
5. Jadwal
6. Bagian Keuangan
7. Bagian Legal
8. Kualifikasi Manajemen
2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
3. Bagian Teknis
4. Manfaat Keuntungan yang Akan Diperoleh
5. Jadwal
6. Bagian Keuangan
7. Bagian Legal
8. Kualifikasi Manajemen
Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dalam siklus hidup proyek
akan meliputi kegiatan: penyiapan rencana proyek secara detail dan penentuan
spesi fikasi proyek secara rinci. Isi rencana proyek biasanya terdiri dari:
1. Jadwal pekerjaan
2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya
3. Work Breakdown Structure secara rinci
4. Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul.
5. Rencana sumberdaya manusia dan pemakaian sumberdaya lain.
6. Rencana pengujian hasil proyek
7.Rencana dokumentasi
8. Rencana peninjauan pekerjaan
9. Rencana pelaksanaan hasi proyek
2. Anggaran dan sistem pengendalian biaya
3. Work Breakdown Structure secara rinci
4. Bagian-bagian yang berisiko tinggi dan cukup sulit dan rencana tentang pengatasan kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul.
5. Rencana sumberdaya manusia dan pemakaian sumberdaya lain.
6. Rencana pengujian hasil proyek
7.Rencana dokumentasi
8. Rencana peninjauan pekerjaan
9. Rencana pelaksanaan hasi proyek
BAB II
Pendahuluan
Suatu perusahaan, jika berhasil maka
cenderung berkembang, menambah sumberdaya dan orang, lalu mengembang kan struktur
organisasinya. Biasanya fokus dari struktur organisasi adalah pengkhususan-pengkhususan
atau spesialisasi orang pada bidang tertentu. Selama stru ktur organisasi yang
ada mampu menangani pekerjaan-pekerjaan yang ada makastruktur lama tidak perlu
berubah. Jika tugas mulai berkembang, kondisi lingkungan berubah, teknologi
berubah, tingkat kompetisi berubah dan struktur yang ada mulai kewalahan
menghadapinya, maka perlu dila kukan perubahan struktur organisasi. Secara umum
terdapat beberapa dasar penyusunan struktur organisasi, yakni:
• Berdasar produk Misalkan perusahaan General
mempunyai pembagian organisasi berdasar an produknya sehingga perlu dibentuk
beberapa divisi seperti General Motor, General Food dan General electric.
• Berdasar lokasi Beberapa perusahaan BUMN
membagi organisasinya berdasar kan wilayah regional seperti Telkom Devisi Regional
Jawa Timur atau Nokia untu kwilayah Asia dan lain-lain.
•
Berdasar proses Beberapa perusahaan mungkin membagi organisasinya berdasar kan
proses pembuatan produk. Misalnya organisasi dibagi menjadi departemen pengecoran,
pengelasan dan finishing.
• Berdasar pelanggan Misalkan perusahaan
Nestle membagi divisi produksi susu bayi dan susu dewasa untuk melayani
pelanggan anak-anak dan dewasa.
• Berdasarkan Fungsi Perusahaan membagi
organisasinya berdasarkan fungsi- fungsi seperti keuangan, personalia, produksi
dan lain-lain.
BAB III
Tim Proyek
Pendahuluan
Secara umum pengertian tim proyek adalah
semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek. Ada personil
fungsional dari organisasi induk, ada juga personil yang menjadi inti dari tim.
Tim intihanya bertanggung jawab kemanajer proyek, sedangkan personil fung
sional melaporkepada kedua atasan, yakni manajer fungsional dan manajer proyek.
Manajer
Proyek
Peran
Manajer
Manajer proyek berperan untuk
mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebagai orang utama dalam manaj emen proyek, ia mengintegrasikan apa saja dan
siapa saja untuk mencapai performansi yang ditarget kan. Manajerproyek juga
seorang komunikator. Deng an ini berart i ia menjadi tempat terakhir menujunya
laporan-laporan, memo, permintaan dan keluhan. la meng ambil input dari banyak
sumber, mengolah dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak. la harus
menyaring , meng olah meringkas dan menyampaikan informasi untuk memastikan
bahwa semua orang yang punya peran dalam proyek mengetahui informasi mengenai
kebijaksanaan, tujuan anggaran, jadwal kebutuhan dan perubahan yang ada dalam
proyek sesuai dengan peran yang dipunyai.
Tanggungjawab
Manajer Proyek
Tanggungjawab utama seorang MP adalah
menyerahkan hasil akhir proyek dalam kriteria waktu, biaya dan performansi yang
telah ditetapkan, termasuk profit yang ditargetkan. Tanggung jawab yang lain
sangat bergantung pada ukuran proyek, kemampuan MP, asal proyek, dan
tugas-tugas yang didelegasikan oleh pihak manajemen yang diatasnya. Secara
garis besar tanggungjawab manajer proyek adalah:
1. Merencanakan kegiatan-kegiatan dalam
proyek, tugas-tugas dan hasil akhir, termasuk pemecahan pekerjaan, penjadwalan
dana penganggaran.
2. Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan
orang-orang dalam tim proyek. Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumberdaya.
3. Memonitor status proyek.
4. Mengidentifikasi masalah-masalah teknis.
5. Titik temu dari para kunstituen: subkontraktor,
user, konsultan, top management.
6. Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam
proyek.
7. Merekomendasikan penghentian proyek atu
pengerahan kembali sumberdaya hila tujuan tidak tercapai.
Memilih Manajer Proyek
Setidaknya dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori kualifikasi yang harus dipunyai untuk menjadi seorang Manajer Proyek
yang berhasil. Keempat kategori itu adalah:
1. Karakteristik Personal Karakteristik
personal yang sebaiknya dimiliki seorang Manajer Proyek antara lain:
• mempunyai fleksibilitas dan kemampuan
beradaptasi yang tinggi
• mempunyai kemampuan memimpin dan punya
inisiatif
• percaya diri, bisa meyakinkan orang lain
• punya disiplin
• seorang generalis
• bisa menemukan masalah sekaligus membuat
keputusan
• mampu menyeimbangkan antara masalah teknis
dengan waktu, biaya dan faktor manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar